Selasa, 29 Maret 2011

Membangun Kecintaan Terhadap Al-Qur'an

Bagaimana menjadi Hafidz Qur’an? Sebenarnya langkahnya sederhana saja. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Langkah Pertama: membangun kecintaan terhadap Al Qur’an.

Bila kecintaan terhadap Al Qur’an sudah dimiliki, insya Allah menjadi hafidz Qur’an bukan lagi angan-angan. Percaya atau tidak, silahkan membuktikannya sendiri! Namun bila kecintaan terhadap Al Qur’an belum dimiliki, proses menuju hafidz Qur’an akan jadi terhambat, terseok-seok atau bahkan berhenti ditengah jalan.

Kenapa demikian? Karena memang rasa cinta terhadap sesuatu itu merupakan energi motivasi yang paling dahsyat. Dengan cinta seorang akan mau berlama-lama dengan Al Qur’an. Dengan cinta pula seorang penghafal Qur’an akan rela mengorbankan waktunya untuk berinteraksi dengannya. Bahkan bagi orang yang sudah cinta berat sama Al Qur’an, tidak ketemu Al Qur’an satu hari saja menjadi masalah baginya. Rasanya ada yang kurang, seperti ada yang hilang, hati menjadi resah, gelisah, marah-marah, bahkan bisa sakit parahh!

Karenanya, untuk sukses menjadi hafidz Qur’an kita perlu menumbuhkan rasa cinta terhadap Al Qur’an. Masalahnya, bagaimana caranya agar kita mencintai Al Qur’an? Seorang akan mencintai sesuatu manakala yang bersangkutan mengetahui manfaat dari sesuatu itu.

Karenanya, kita perlu mengetahui manfaat Al Qur’an dalam hidup dan kehidupan ini. Atau istilahnya kita perlu tau fadhilah-fadhilah (keutamaan-keutamaan) Al Qur’an. Baik keutamaan di dunia maupun di akhirat kelak.

Pembaca yang budiman,

Banyak dalil, baik Al Qur’an maupun hadits, yang menjelaskan mengenai keutamaan-keutamaan Al Qur’an. Misalnya, ”Sebaik-baik kalian adalah yang belajar dan mengajarkan Al Qur’an” (HR Bukhari). Pembaca bisa membatu saya mencarikan dalil-dalil lainnya.

Bagi saya, Al Qur’an merupakan penyejuk hati. Tatkala hati ini sedang gelisah atau sedih maka Al Qur’an seolah-olah menjadi air sejuk yang menyirami tanah yang gersang. Begitu sejuk dan begitu nikmatnya. Didalamnya kita akan menemukan petunjuk/’ibrah/hikmah/prinsip untuk mengambil keputusan dalam menjalani kehidupan.

Pembaca yang budiman,

Sebaliknya, orang akan mencintai/termotivasi untuk melakukan sesuatu manakala seseorang tersebut mengetahui akan akibat negatif bila tidak melakukan sesuatu tersebut. Mengenai hal ini ada juga dalil-dalil yang menjelaskannya. Pembaca juga bisa membatu saya mencarikannya.

Pendek kata, salah satu cara untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al Qur’an adalah dengan mengetahui manfaat (efek positif) dari berinteraksi dengannya (termasuk menghafalnya) dan mudharat (efek negatif) bila meninggalkannya.

Nah, pembaca yang budiman,

Sekarang ambil secarik kertas, kemudian beri garis ditengahnya. Disebelah kiri garis, isikan manfaat yang akan didapat dari menghafal Qur’an. Sedangkan disebelah kanan garis, silahkan isi dengan dampak buruk (mudharat) yang terjadi jika tidak menghafal Al Qur’an. Setelah selesai ditulis semuanya, tempel kertas tersebut ditempat yang mudah terlihat. Agar kita selalu mengingat-ingatnya. Aksi ini akan membantu kita untuk semakin mencintai Al Qur’an.

Oya, selain itu juga yang tidak boleh dilupakan adalah Do’a. Mintalah kepada Allah agar Dia menyemaikan benih-benih cinta di hati kita agar mencintai Al Qur’an. Mintalah kepada-Nya setiap hari. Mintalah dengan sungguh-sungguh dan penuh harap.

Sungguh menarik pernyataan dari seorang Ustadz, kata beliau, ”Banyak orang yang merengek-rengek kepada Allah agar Allah memberikan harta, suami/istri yang shalih/ah, jabatan dst. Namun sedikit orang yang merengek-rengek kepada Allah agar Allah memberikan kecintaan dengan Al Qur’an”

Sobat pembaca yang budiman,

Memang kita perlu argumenati kuat untuk menjawab pertanyaan, ”Mengapa harus menghafal Al Qur’an?” Sebenarnya tulisan diatas adalah jawaban dari pertanyaan tersebut.

Wallaahua’lam.

Sumber : http://nikenpuspitasari.wordpress.com/2009/09/09/bagaimana-menjadi-hafidz-quran-1-bangunlah-kecintaan-terhadap-al-quran/

15 Langkah Efektif Untuk Menghafal Al-Qur'an

Sesuatu yang paling berhak dihafal adalah Al Qur’an, karena Al Qur’an adalah Firman Allah, pedoman hidup umat Islam, sumber dari segala sumber hukum, dan bacaan yang paling sering dulang-ulang oleh manusia. Oleh Karenanya, seorang penuntut ilmu hendaknya meletakan hafalan Al Qur’an sebagai prioritas utamanya. Berkata Imam Nawawi : “ Hal Pertama ( yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu ) adalah menghafal Al Quran, karena dia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para ulama salaf tidak akan mengajarkan hadits dan fiqh kecuali bagi siapa yang telah hafal Al Quran. Kalau sudah hafal Al Quran jangan sekali- kali menyibukan diri dengan hadits dan fikih atau materi lainnya, karena akan menyebabkan hilangnya sebagian atau bahkan seluruh hafalan Al Quran. “()

( ) Imam Nawawi, Al Majmu’,( Beirut, Dar Al Fikri, 1996 ) Cet. Pertama, Juz : I, hal : 66

Di bawah ini beberapa langkah efektif untuk menghafal Al Qur’an yang disebutkan para ulama, diantaranya adalah sebagai berikut :

Langkah Pertama : Pertama kali seseorang yang ingin menghafal Al Qur’am hendaknya mengikhlaskan niatnya hanya karena Allah saja. Dengan niat ikhlas, maka Allah akan membantu anda dan menjauhkan anda dari rasa malas dan bosan. Suatu pekerjaan yang diniatkan ikhlas, biasanya akan terus dan tidak berhenti. Berbeda kalau niatnya hanya untuk mengejar materi ujian atau hanya ingin ikut perlombaan, atau karena yang lain.

Langkah Kedua : Hendaknya setelah itu, ia melakukan Sholat Hajat dengan memohon kepada Allah agar dimudahkan di dalam menghafal Al Qur’an. Waktu sholat hajat ini tidak ditentukan dan doa’anyapun diserahkan kepada masing-masing pribadi. Hal ini sebagaimana yang diriwayat Hudzaifah ra, yang berkata :

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا حزبه أمر صلى

“ Bahwasanya Rosulullah saw jika ditimpa suatu masalah beliau langsung mengerjakan sholat. “()

Adapun riwayat yang menyebutkan doa tertentu dalam sholat hajat adalah riwayat lemah, bahkan riwayat yang mungkar dan tidak bisa dijadikan sandaran. ()

Begitu juga hadist yang diriwayatkan Ibnu Abbas ra yang menjelaskan bahwa Rosulullah saw mengajarkan Ali bin Abu Thalib sholat khusus untuk meghafal Al Qur’an yang terdiri dari empat rekaat , rekaat pertama membaca Al Fatihah dan surat Yasin, rekaat kedua membaca surat Al Fatihah dan Ad Dukhan, rekaat ketiga membaca surat Al Fatihah dan Sajdah, dan rekaat keempat membaca surat Al Fatihah dan Al Mulk, itu adalah hadist maudhu’ dan tidak boleh diamalkan. Sebagian ulama lain mengatakan bahwa hadist tersebut adalah hadits dhoif . ()

Langkah Ketiga : Memperbanyak do’a untuk menghafal Al Qur’an. ()

Do’a ini memang tidak terdapat dalam hadits, akan tetapi seorang muslim bisa berdo’a menurut kemampuan dan bahasanya masing-masing. Mungkin anda bisa berdo’a seperti ini :

اللهم وفقني لحفظ القرآن الكريم ورزقني تلاوته أناء الليل وأطراف النهار على الوجه الذي يرضيك عنا يا أرحم الراحمين .

“ Ya Allah berikanlah kepada saya taufik untuk bisa menghafal Al Qur’an, dan berilah saya kekuatan untuk terus membacanya siang dan malam sesuai dengan ridhal dan tuntunan-Mu , wahai Yang Maha Pengasih “.

Langkah Keempat : Menentukan salah satu metode untuk menghafal Al Qur’an. Sebenarnya banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk menghafal Al Qur’an, Masing-masing orang akan mengambil metode yang sesuai dengan dirinya. Akan tetapi di sini hanya akan disebutkan dua metode yang sering dipakai oleh sebagian kalangan, dan terbukti sangat efektif :
Metode Pertama : Menghafal per satu halaman ( menggunakan Mushaf Madinah ). Kita membaca satu lembar yang mau kita hafal sebanyak tiga atau lima kali secara benar, setelah itu kita baru mulai menghafalnya. Setelah hafal satu lembar, baru kita pindah kepada lembaran berikutnya dengan cara yang sama. Dan jangan sampai pindah ke halaman berikutnya kecuali telah mengulangi halaman- halaman yang sudah kita hafal sebelumnya. Sebagai contoh : jika kita sudah menghafal satu lembar kemudian kita lanjutkan pada lembar ke-dua, maka sebelum menghafal halaman ke-tiga, kita harus mengulangi dua halaman sebelumnya. Kemudian sebelum menghafal halaman ke-empat, kita harus mengulangi tiga halaman yang sudah kita hafal. Kemudian sebelum meghafal halaman ke-lima, kita harus mengulangi empat halaman yang sudah kita hafal. Jadi, tiap hari kita mengulangi lima halaman : satu yang baru, empat yang lama. Jika kita ingin menghafal halaman ke-enam, maka kita harus mengulangi dulu empat halaman sebelumnya, yaitu halaman dua, tiga, empat dan lima. Untuk halaman satu kita tinggal dulu, karena sudah terulangi lima kali. Jika kita ingin menghafal halaman ke-tujuh, maka kita harus mengulangi dulu empat halaman sebelumnya, yaitu halaman tiga, empat, lima, dan enam. Untuk halaman satu dan dua kita tinggal dulu, karena sudah terulangi lima kali, dan begitu seterusnya.

Perlu diperhatikan juga, setiap kita menghafal satu halaman sebaiknya ditambah satu ayat di halaman berikutnya, agar kita bisa menyambungkan hafalan antara satu halaman dengan halaman berikutnya.

Metode Kedua : Menghafal per- ayat , yaitu membaca satu ayat yang mau kita hafal tiga atau lima kali secara benar, setelah itu, kita baru menghafal ayat tersebut. Setelah selesai, kita pindah ke ayat berikutnya dengan cara yang sama, dan begiu seterusnya sampai satu halaman. Akan tetapi sebelum pindah ke ayat berikutnya kita harus mengulangi apa yang sudah kita hafal dari ayat sebelumnya. Setelah satu halaman, maka kita mengulanginya sebagaimana yang telah diterangkan pada metode pertama . ()

Untuk memudahkan hafalan juga, kita bisa membagi Al Qur’an menjadi tujuh hizb ( bagian ) :

1. Surat Al Baqarah sampai Surat An Nisa’
2. Surat Al Maidah sampai Surat At Taubah
3. Surat Yunus sampai Surat An Nahl
4. Surat Al Isra’ sampai Al Furqan
5. Surat As Syuara’ sampai Surat Yasin
6. Surat As Shoffat sampai Surat Al Hujurat
7. Surat Qaf sampai Surat An Nas

Boleh juga dimulai dari bagian terakhir yaitu dari Surat Qaf sampai Surat An Nas, kemudian masuk pada bagian ke-enam dan seterusnya.

Langkah Kelima : Memperbaiki Bacaan.

Sebelum mulai menghafal, hendaknya kita memperbaiki bacaan Al Qur’an agar sesuai dengan tajwid. Perbaikan bacaan meliputi beberapa hal, diantaranya :

a/ Memperbaiki Makhroj Huruf. Seperti huruf ( dzal) jangan dibaca ( zal ), atau huruf ( tsa) jangan dibaca ( sa’ ) sebagaimana contoh di bawah ini :

ثم —— > سم / الذين —- > الزين

b/ Memperbaiki Harakat Huruf . Seperti yang terdapat dalam ayat-ayat di bawah ini :

1/ وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمات ( البقرة : 124 ) —- > )إبراهيمُ ﴾

2/ وَكُنْت ُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ ( المائدة : 116 )

وَكُنْت ُ < ——— > كُنْتَ

3/ أَفَمَنْ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ أَحَقُّ أَنْ يتَّبَعَ أَمْ مَنْ لَا يَهِدِّي إِلَّا أَنْ يُهْدَى ( ونس : 35 ) —- > أم من لا يَهْدِي

4/ رَبَّنَا أَرِنَا الَّذَيْنِ أَضَلَّانَا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ( فصلت :29 ) —– > الَّذِين

5/ فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ ﴾ الحشر: 17) —– > خالدِين فيها

Langkah Keenam : Untuk menunjang agar bacaan baik, hendaknya hafalan yang ada, kita setorkan kepada orang lain, agar orang tersebut membenarkan jika bacaan kita salah. Kadang, ketika menghafal sendiri sering terjadi kesalahan dalam bacaan kita, karena kita tidak pernah menyetorkan hafalan kita kepada orang lain, sehingga kesalahan itu terus terbawa dalam hafalan kita, dan kita menghafalnya dengan bacaan tersebut bertahun-tahun lamanya tanpa mengetahui bahwa itu salah, sampai orang lain yang mendengarkannya akhirnya memberitahukan kesalahan tersebut.

Langkah Ketujuh : Faktor lain agar bacaan kita baik dan tidak salah, adalah memperbanyak untuk mendengar kaset-kaset bacaan Al Qur’an murattal dari syekh yang mapan dalam bacaannya. Kalu bisa, tidak hanya sekedar mendengar sambil mengerjakan pekerjaan lain, akan tetapi mendengar dengan serius dan secara teratur. Untuk diketahui, akhir-akhir ini – alhamdulillah – banyak telivisi-telelivisi parabola yang menyiarkan secara langsung pelajaran Al Qur’an murattal dari seorang syekh yang mapan, diantaranya adalah acara di televisi Iqra’ . Tiap pekan terdapat siaran langsung pelajaran Al Qur’an yang dipandu oleh Syekh Aiman Ruysdi seorang qari’ yang mapan dan masyhur, kitapun bisa menyetor bacaan kita kepada syekh ini lewat telpun. Rekaman dari acara tersebut disiarkan ulang setiap pagi. Selain itu, terdapat juga di channel ” Al Majd “, dan channel- channel televisi lainnya. Acara-acara tersebut banyak membantu kita di dalam memperbaiki bacaan Al Qur’an.

Langkah Kedelapan : Untuk menguatkan hafalan, hendaknya kita mengulangi halaman yang sudah kita hafal sesering mungkin, jangan sampai kita sudah merasa hafal satu halaman, kemudian kita tinggal hafalan tersebut dalam tempo yang lama, hal ini akan menyebabkan hilangnya hafalan tersebut. Diriwayatkan bahwa Imam Ibnu Abi Hatim, seorang ahli hadits yang hafalannya sangat terkenal dengan kuatnya hafalannya. Pada suatu ketika, ia menghafal sebuah buku dan diulanginya berkali-kali, mungkin sampai tujuh puluh kali. Kebetulan dalam rumah itu ada nenek tua. Karena seringnya dia mengulang-ulang hafalannya, sampai nenek tersebut bosan mendengarnya, kemudian nenek tersebut memanggil Ibnu Abi Hatim dan bertanya kepadanya : Wahai anak, apa sih yang sedang engkau kerjakan ? “ Saya sedang menghafal sebuah buku “ , jawabnya. Berkata nenek tersebut : “ Nggak usah seperti itu, saya saja sudah hafal buku tersebut hanya dengan mendengar hafalanmu.” . “ Kalau begitu, saya ingin mendengar hafalanmu “ kata Ibnu Abi Hatim, lalu nenek tersebut mulai mengeluarkan hafalannya. Setelah kejadian itu berlalu setahun lamanya, Ibnu Abi Hatim datang kembali kepada nenek tersebut dan meminta agar nenek tersebut menngulangi hafalan yang sudah dihafalnya setahun yang lalu, ternyata nenek tersebut sudah tidak hafal sama sekali tentang buku tersebut, dan sebaliknya Ibnu Abi Hatim, tidak ada satupun hafalannya yang lupa. () Cerita ini menunjukkan bahwa mengulang-ulang hafalan sangatlah penting. Barangkali kalau sekedar menghafal banyak orang yang bisa melakukannya dengan cepat, sebagaimana nenek tadi. Bahkan kita sering mendengar seseorang bisa menghafal Al Qur’an dalam hitungan minggu atau hitungan bulan, dan hal itu tidak terlalu sulit, akan tetapi yang sulit adalah menjaga hafalan dan mengulanginya secara kontinu.

Langkah Kesembilan : Faktor lain yang menguatkan hafalan adalah menggunakan seluruh panca indra yang kita miliki. Maksudnya kita menghafal bukan hanya dengan mata saja, akan tetapi dibarengi dengan membacanya dengan mulut kita, dan kalau perlu kita lanjutkan dengan menulisnya ke dalam buku atau papan tulis. Ini sangat membantu hafalan seseorang. Ada beberapa teman dari Marokko yang menceritakan bahwa cara menghafal Al Qur’an yang diterapkan di sebagian daerah di Marokko adalah dengan menuliskan hafalannya di atas papan kecil yang dipegang oleh masing-masing murid, setelah mereka bisa menghafalnya di luar kepala, baru tulisan tersebut dicuci dengan air.

Langkah Kesepuluh : Menghafal kepada seorang guru.

Menghafal Al Qur’an kepada seorang guru yang ahli dan mapan dalam Al Qur’an adalah sangat diperlukan agar seseorang bisa menghafal dengan baik dan benar. Rosulullah saw sendiri menghafal Al Qur’an dengan Jibril as, dan mengulanginya pada bulan Ramadlan sampai dua kali katam.

Langkah Kesebelas : Menggunakan satu jenis mushaf Al Qur’an dan jangan sekali-kali pindah dari satu jenis mushaf kepada yang lainnya. () Karena mata kita akan ikut menghafal apa yang kita lihat. Jika kita melihat satu ayat lebih dari satu posisi, jelas itu akan mengaburkan hafalan kita. Masalah ini, sudah dihimbau oleh salah seorang penyair dalam tulisannya :

العين تحفظ قبل الأذن ما تبصر فاختر لنفسك مصحف عمرك الباقي .

“ Mata akan menghafal apa yang dilihatnya- sebelum telinga- , maka pilihlah satu mushaf untuk anda selama hidupmu. “()

Yang dimaksud jenis mushaf di sini adalah model penulisan mushaf. Di sana ada beberapa model penulisan mushaf, diantaranya adalah : Mushaf Madinah atau terkenal dengan Al Qur’an pojok, satu juz dari mushaf ini terdiri dari 10 lembar, 20 halaman, 8 hizb, dan setiap halaman dimulai dengan ayat baru. Mushaf Madinah ( Mushaf Pojok ) ini paling banyak dipakai oleh para pengahafal Al Qur’an, banyak dibagi-bagikan oleh pemerintah Saudi kepada para jama’ah haji. Cetakan-cetakan Al Qur’an sekarang merujuk kepada model mushaf seperti ini. Dan bentuk mushaf seperti ini paling baik untuk dipakai menghafal Al Qur’an.

Disana ada model lain, seperti mushaf Al Qur’an yang dipakai oleh sebagain orang Mesir, ada juga mushaf yang dipakai oleh sebagain orang Pakistan dan India, bahkan ada model mushaf yang dipakai oleh sebagian pondok pesantren tahfidh Al Qur’an di Indonesia yang dicetak oleh Manar Qudus , Demak.

Langkah Keduabelas : Pilihlah waktu yang tepat untuk menghafal, dan ini tergantung kepada pribadi masing-masing. Akan tetapi dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, disebutkan bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

إن الدين يسر ، ولن يشاد الدين أحد إلا غلبه ، فسددوا وقاربوا و أبشروا ، واستعينوا بالغدوة والروحة وشئ من الدلجة

“ Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidak ada yang mempersulit diri dalam agama ini kecuali dia akan capai sendiri, makanya amalkan agama ini dengan benar, pelan-pelan, dan berilah kabar gembira, serta gunakan waktu pagi, siang dan malam ( untuk mengerjakannya ) “ ( HR Bukhari )

Dalam hadist di atas disebutkan waktu pagi ,siang dan malam, artinya kita bisa menggunakan waktu-waktu tersebut untuk menghafal Al Qur’an. Sebagai contoh : di pagi hari, sehabis sholat subuh sampai terbitnya matahari, bisa kita gunakan untuk menghafal Al Qur’an atau untuk mengulangi hafalan tersebut, waktu siang siang, habis sholat dluhur, waktu sore habis sholat Ashar, waktu malam habis sholat Isya’ atau ketika melakukan sholat tahajud dan seterusnya.

Langkah Ketigabelas : Salah satu waktu yang sangat tepat untuk melakukan pengulangan hafalan adalah waktu ketika sedang mengerjakan sholat –sholat sunnah, baik di masjid maupun di rumah. Hal ini dikarenakan waktu sholat, seseorang sedang konsentrasi menghadap Allah, dan konsentrasi inilah yang membantu kita dalam mengulangi hafalan. Berbeda ketika di luar sholat, seseorang cenderung untuk bosan berada dalam satu posisi, ia ingin selalu bergerak, kadang matanya menengok kanan atau kiri, atau kepalanya akan menengok ketika ada sesuatu yang menarik, atau bahkan kawannya akan menghampirinya dan mengajaknya ngobrol . Berbeda kalau seseorang sedang sholat, kawannya yang punya kepentingan kepadanya-pun terpaksa harus menunggu selesainya sholat dan tidak berani mendekatinya, dan begitu seterusnya.

Langkah Keempatbelas : Salah satu faktor yang mendukung hafalan adalah memperhatikan ayat-ayat yang serupa ( mutasyabih ) . Biasanya seseorang yang tidak memperhatikan ayat-ayat yang serupa ( mutasyabih ), hafalannya akan tumpang tindih antara satu dengan lainnya. Ayat yang ada di juz lima umpamanya akan terbawa ke juz sepuluh. Ayat yang mestinya ada di surat Surat Al-Maidah akan terbawa ke surat Al-Baqarah, dan begitu seterusnya. Di bawah ini ada beberapa contoh ayat-ayat serupa ( mutasyabihah ) yang seseorang sering melakukan kesalahan ketika menghafalnya :

- ﴿ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ﴾ البقرة 173 < ———— > ﴿ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ) المائدة 3 ، والأنعام 145، و النحل 115

- ( ذلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّين بغير الحق ) البقرة : 61

( إن الذين يكفرون بآيات اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّين بغير حق ) آل عمران : 21

( ذلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الأنبياء بغير حق ) آل عمرن : 112

Untuk melihat ayat –ayat mutasyabihat seperti ini secara lebih lengkap bisa dirujuk buku – buku berikut :

* Duurat At Tanzil wa Ghurrat At Ta’wil fi Bayan Al Ayat Al Mutasyabihat min Kitabillahi Al Aziz , karya Al Khatib Al Kafi.
* Asrar At Tikrar fi Al Qur’an, karya : Mahmud bin Hamzah Al Kirmany.
* Mutasyabihat Al Qur’an, Abul Husain bin Al Munady
* ‘Aunu Ar Rahman fi Hifdhi Al Qur’an, karya Abu Dzar Al Qalamuni

Langkah Kelimabelas : Setelah hafal Al Qur’an, jangan sampai ditinggal begitu saja. Banyak dari teman-teman yang sudah menamatkan Al Qur’an di salah satu pondok pesantren, setelah keluar dan sibuk dengan studinya yang lebih tinggi, atau setelah menikah atau sudah sibuk pada suatu pekerjaan, dia tidak lagi mempunyai program untuk menjaga hafalannya kembali, sehingga Al-Qur’an yang sudah dihafalnya beberapa tahun di pesantren akhirnya hanya tinggal kenangan saja. Setelah ditinggal lama dan sibuk dengan urusannya, ia merasa berat untuk mengembalikan hafalannya lagi. Fenomena seperti sangat banyak terjadi dan hal itu sangat disayangkan sekali. Boleh jadi, ia mendapatkan ijazah sebagai seorang yang bergelar ” hafidh ” atau ” hafidhah “, akan tetapi jika ditanya tentang hafalan Al- Qur’an, maka jawabannya adalah nihil.

Yang paling penting dalam hal ini bukanlah menghafal, karena banyak orang bisa menghafal Al Qur’an dalam waktu yang sangat singkat, akan tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita menjaga hafalan tersebut agar tetap terus ada dalam dada kita. Di sinilah letak perbedaan antara orang yang benar-benar istiqamah dengan orang yang hanya rajin pada awalnya saja. Karena, untuk menjaga hafalan Al Qur’an diperlukan kemauan yang kuat dan istiqamah yang tinggi. Dia harus meluangkan waktunya setiap hari untuk mengulangi hafalannya. Banyak cara untuk menjaga hafalan Al Qur’an, masing-masing tentunya memilih yang terbaik untuknya. Diantara cara untuk menjaga hafalan Al Qur’an adalah sebagai berikut :

* Mengulangi hafalan menurut waktu sholat lima waktu. Seorang muslim tentunya tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu, hal ini hendaknya dimanfaatkan untuk mengulangi hafalannya. Agar terasa lebih ringan, hendaknya setiap sholat dibagi menjadi dua bagian, sebelum sholat dan sesudahnya. Sebelum sholat umpamanya :i sebelum adzan, dan waktu antara adzan dan iqamah. Apabila dia termasuk orang yang rajin ke masjid, sebaiknya pergi ke masjid sebelum adzan agar waktu untuk mengulangi hafalannya lebih panjang. Kemudian setelah sholat, yaitu setelah membaca dzikir ba’da sholat atau dzikir pagi pada sholat shubuh dan setelah dzkir sore setelah sholat Ashar. Seandainya saja, ia mampu mengulangi hafalannya sebelum sholat sebanyak seperempat juz dan sesudah sholat seperempat juz juga, maka dalam satu hari dia bisa mengulangi hafalannya sebanyak dua juz setengah. Kalau bisa istiqamah seperti ini, maka dia bisa menghatamkan hafalannya setiap dua belas hari, tanpa menyita waktunya sama sekali. Kalau dia bisa menyempurnakan setengah juz setiap hari pada sholat malam atau sholat-sholat sunnah lainnya, berarti dia bisa menyelesaikan setiap harinya tiga juz, dan bisa menghatamkan Al Qur’an pada setiap sepuluh hari sekali. Banyak para ulama dahulu yang menghatamkan hafalannya setiap sepuluh hari sekali.
* Ada sebagian orang yang mengulangi hafalannya pada malam saja, yaitu ketika ia mengerjakan sholat tahajud. Biasanya dia menghabiskan sholat tahajudnya selama dua jam. Cuma kita tidak tahu, selama dua jam itu berapa juz yang ia dapatkan. Menurut ukuran umum, kalau hafalannya lancar, biasanya ia bisa menyelesaikan satu juz dalam waktu setengah jam. Berarti, selama dua jam dia bisa menyelesaikan dua sampai tiga juz dengan dikurangi waktu sujud dan ruku.
* Ada juga sebagian teman yang mengulangi hafalannya dengan cara masuk dalam halaqah para penghafal Al Qur’an. Kalau halaqah tersebut berkumpul setiap tiga hari sekali, dan setiap peserta wajib menyetor hafalannya kepada temannya lima juz berarti masing-masing dari peserta mampu menghatamkan Al Qur’an setiap lima belas hari sekali. Inipun hanya bisa terlaksana jika masig-masing dari peserta mengulangi hafalannya sendiri-sendiri dahulu.

( Bersambung pada masalah lain dalam seri ” Sukses Belajar ” volume : 3 )



( ) Hadist riwayat Abu Daud ( no : 1319 ), dishohihkan oleh Syekh Al Bani dalam Shohih Sunan Abu Daud , juz I, hal. 361

( ) Untuk mengetahui secara lebih lengkap tentang derajat hadits tersebut bisa dirujuk : Abu Umar Abdullah bin Muhammad Al Hamadi, Al Asinatu Al Musyri’atu fi At Tahdhir min As Solawat Al Mubtadi’ah, ( Kairo, Maktabah At Tabi’in, 2002 ) Cet Pertama, hal. 97 -120

( ) Ibid, hal.21-39

( ) Abu Abdur Rahman Al Baz Taufiq, Ashal Nidham Li Hifdhi Al Qur’an, ( Kairo, Maktabah Al Islamiyah, 2002 ) Cet. Ke-Tiga, Hal. 13

( ) Ali bin Umar Badhdah, Kaifa Tahfadu Al Qur’an, hal. 6

( ) Ibid. hal 12

( ) Abu Dzar Al Qalamuni, ‘Aunu Ar Rahman fi Hifdhi Al Qur’an, ( Kairo, Dar Ibnu Al Haitsam, 1998 ) Cet Pertama, hal.16

( ) Abu Abdur Rahman Al Baz Taufiq, Op. Cit, Hal. 15



( ) Imam Nawawi, Al Majmu’,( Beirut, Dar Al Fikri, 1996 ) Cet. Pertama, Juz : I, hal : 66

sumber : http://ahmadzain.wordpress.com/2007/04/25/sukses-belajar-2/

Minggu, 27 Maret 2011

Manfaat Minyak Zaitun bagi Kesehatan dan Kecantikan

Selesai senam tadi pagi, rasanya badan segar dan bugar sekali. Sampai di rumah, ku coba lulur mandi Zaitun yang sempat ku beli kemarin, dan hasilnya.. waaaah.. kulit jadi lembut, halus, dan harum sekali.. rileks rasanya. hmm.. kira-kira, apa lagi ya manfaat dari minyak zaitun itu? ayo kita lihat bersma. cekidot! ^^

***

Minyak zaitun dikenal sejak dulu sebagai salah satu bahan alami untuk menjaga kecantikan dan bermanfaat bagi kesehatan. Zaitun mengandung asam lemak bermanfaat dan antioksidan. Selain memantapkan rasa makanan, banyak manfaat yang terkandung dalam minyak asal Italia ini bagi kecantikan.

Manfaat minyak zaitun bagi kesehatan

1. Kandungan phenol di dalamnya merupakan antioksidan pencegah kanker
2. Kandungan omega-9 di dalamnya dapat menekan tingkat kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL), dan menaikkan kadar kolesterol baik (High Density Lipoprotein/HDL).

Berdasarkan hasil penelitian disebutkan bahwa orang yang mengonsumsi minyak zaitun secara teratur dapat terhindar dari bahaya kanker. Minyak zaitun terbukti mengurangi kadar hasil metabolik sekunder yang menjadi salah satu faktor pemicu sel kanker. Dr Henrik E Poulsen dari Rumah Sakit Universitas Copenhagen Denmark, mengatakan sangat menganjurkan untuk mengganti lemak hewani yang terkandung dalam mentega dan daging dengan lemak nabati khususnya minyak zaitun. Minyak zaitun mengandung phenol yang dipercaya sebagai antioksidan pencegah kanker.
Buah zaitun mengandung air 80%, minyak 15%, protein 1%, karbohidrat, serat dan omega 9 yang berkaitan erat dengan kolesterol. Penelitian Harvard yang terbaru menyimpulkan omega 9 yang terdapat pada minyak zaitun mampu menekan tingkat low density lipoprotein (LDL) dan menaikkan kadar high density lipoprotein (HDL). Dimana LDL adalah kadar kolesterol jahat yang dapat tertimbun di dinding-dinding arteri. Dengan demikian minyak zaitun sangat dianjurkan untuk penderita kolesterol dan jantung.
Penelitian lain menunjukkan, serangan jantung di daerah Mediterania (yang mengkonsumsi minyak zaitun) hanya separuh dibanding di tempat lain. Berdasarkan Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positip oleat bagi kesehatan jantung.
Mengkonsumsi minyak zaitun secara teratur terbukti berfungsi melindungi sistem pencernaan, menurunkan/ mencegah tekanan darah tinggi, menurunkan kadar gula pada penderita diabetes, menghindari penimbunan kolesterol di pembuluh arteri, menjaga jantung dan pembuluh arteri tetap lentur serta mengobati penyakit sendi.

Manfaat minyak zaitun untuk kecantikan

1. Masker wajah
2. Perawatan rambut
3. Melembutkan kulit
4. Perawatan tangan dan kuku
5. Lulur

Vitamin E yang terkandung di dalamnya dapat menjaga elastisitas kulit. Kandungan minyak jenuh di dalamnya juga sangat bermanfaat untuk menghilangkan noda hitam pada kulit. Dengan rajin mengonsumsi minyak zaitun setiap hari, maka kulit akan terasa lebih kencang dan halus.

Minyak zaitun mengandung vitamin E dan vitamin K yang baik untuk kesehatan kulit, terbukti berkhasiat menjadikan kulit halus dan terlihat lebih muda. Bahkan kandungan minyak jenuh tunggal di dalamnya sangat bermanfaat untuk menghilangkan noda hitam pada kulit wajah.
Mencampurkan minyak zaitun kedalam makanan atau mengoleskannya langsung kekulit dapat menjaga kelembaban kulit. Dengan mengkonsumsi minyak zaitun maka kulit akan terasa lebih kencang, halus dan sehat. Konon para ratu dan putri zaman Yunani kuno menggunakan minyak zaitun untuk keperluan ritual kecantikan mereka.
Pemakaian produk-produk perawatan rambut dan kulit kepala yang mengandung minyak zaitun diyakini sebagai solusi yang tepat dan sehat. Produk kecantikan yang mengandung minyak zaitun diyakini dapat membantu mempertahankan kelembaban serta elastisitas kulit sekaligus memperlancar proses regenerasi kulit, sehingga kulit tidak mudah kering dan berkerut. Untuk wajah, minyak zaitun dapat dicampur dengan masker atau dioleskan langsung pada kulit wajah.
Minyak zaitun juga dapat digunakan sebagai campuran body lotion atau sabun mandi untuk menjaga kelembaban dan kelembutan kulit. Bahkan minyak zaitun juga berkhasiat untuk mempertahankan bentuk serta kekencangan payudara. Sedangkan untuk tangan dan kaki, minyak zaitun dapat juga digunakan untuk mengurangi penebalan kulit pada telapak kaki, menguatkan kuku serta mempertahankan kehalusan kulit.

***

Nahh.. buanyak juga ternyata manfaat dari tumbuhan yang satu ini. sungguh, jika kita mampu memanfaatkannya dengan baik, bukan hanya badan yang sehat, tapi juga cantik yang menawan. selamat mencoba.. ^.^

Sumber :
http://www.klipingku.com/2011/01/manfaat-minyak-zaitun-bagi-kesehatan-dan-kecantikan/
http://www.seruu.com/index.php/2010120131698/keluarga/kesehatan-a-kecantikan/manfaat-minyak-zaitun-untuk-kesehatan-dan-kecantikan-31698/menu-id-712.html

Sabtu, 26 Maret 2011

Sinusitis dan Polip

Kasus alergi paling sering adalah:
Alergi debu, serbuk bunga-bungaan, bulu hewan, dan coklat! Percaya atau tidak… pada mereka yang alergi coklat, mengonsumsi coklat dapat menyebabkan tertutupnya tenggorokan. Jika hal ini terjadi, maka tenggorokan harus dilubangi agar udara dapat
masuk ke saluran pernapasan. Sedangkan debu, serbuk bunga-bungaan, dan bulu hewan, akan mengganggu sistem pernapasan Anda. Alergi hidung yang berkepanjangan akan menyebabkan infeksi bakteri. Hal ini -jika tidak ditangani- akan menjadi sinusitis, hingga akhirnya menciptakan polip(benjolan) pada hidung.

DEFINISI

Sinusitis adalah suatu peradangan pada sinus yang terjadi karena alergi atau infeksi virus, bakteri maupun jamur.

Sinusitis bisa terjadi pada salah satu dari keempat sinus yang ada (maksilaris, etmoidalis, frontalis atau sfenoidalis).

PENYEBAB

Sinusitis bisa bersifat akut (berlangsung selama 3 minggu atau kurang) maupun kronis (berlangsung selama 3-8 minggu tetapi dapat berlanjut sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun).

Penyebab Sinusitis Akut :

1. Infeksi virus.
Sinusitis akut bisa terjadi setelah suatu infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas (misalnya pilek).

2. Bakteri.
Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa jenis bakteri yang dalam keadaan normal tidak menimbulkan penyakit (misalnya Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae).

Jika sistem pertahanan tubuh menurun atau drainase dari sinus tersumbat akibat pilek atau infeksi virus lainnya, maka bakteri yang sebelumnya tidak berbahaya akan berkembang biak dan menyusup ke dalam sinus, sehingga terjadi infeksi sinus akut.

3. Infeksi jamur.
Kadang infeksi jamur bisa menyebabkan sinusitis akut.
Aspergillus merupakan jamur yang bisa menyebabkan sinusitis pada penderita gangguan sistem kekebalan.
Pada orang-orang tertentu, sinusitis jamur merupakan sejenis reaksi alergi terhadap jamur.

4. Peradangan menahun pada saluran hidung.
Pada penderita rinitis alergika bisa terjadi sinusitis akut. Demikian pula halnya pada penderita rinitis vasomotor.
5. Penyakit tertentu.

Sinusitis akut lebih sering terjadi pada penderita gangguan sistem kekebalan dan penderita kelainan sekresi lendir (misalnya fibrosis kistik).

Penyebab sinusitis kronis:

1. Asma
2. Penyakit alergi (misalnya rinitis alergika)
3. Gangguan sistem kekebalan atau kelainan sekresi maupun pembuangan lendir.

GEJALA

Gejala khas dari kelainan pada sinus adalah sakit kepala yang dirasakan ketika penderita bangun pada pagi hari.

Sinusitis akut dan kronis memiliki gejala yang sama, yaitu nyeri tekan dan pembengkakan pada sinus yang terkena, tetapi ada gejala tertentu yang timbul berdasarkan sinus yang terkena:

1. Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit gigi dan sakit kepala.
2. Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi.

3. Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata serta sakit kepala di dahi. Peradangan sinus etmoidalis juga bisa menyebabkan nyeri bila pinggiran hidung di tekan, berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat.

4. Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak dapat dipastikan dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian depan ataupun belakang, atau kadang menyebabkan sakit telinga dan sakit leher.

Gejala lainnya adalah:
- tidak enak badan
- demam
- letih, lesu
- batuk, yang mungkin semakin memburuk pada malam hari
- hidung meler atau hidung tersumbat.

Demam dan menggigil menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar ke luar sinus.
Selaput lendir hidung tampak merah dan membengkak, dari hidung mungkin keluar nanah berwarna kuning atau hijau.

Sinusitis & Gangguan Sistem Kekebalan

Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol atau penderita gangguan sistem kekebalan, jamur bisa menyebabkan sinusitis yang berat dan bahkan berakibat fatal.

Mukormikosis (fikomikosis) adalah suatu infeksi jamur yang bisa terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol. Pada rongga hidung terdapat jaringan mati yang berwarna hitam dan menyumbat aliran darah ke otak sehingga terjadi gejala-gejala neurologis (misalnya sakit kepala dan kebutaan).

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap jaringan yang mati tersebut.

Pengobatannya meliputi pengendalian diabetes dan pemberian obat anti-jamur amfoterisin B secara intravena (melalui pembuluh darah).

Aspergillosis dan kandidiasis merupakan infeksi jamur pada sinus yang bisa berakibat fatal pada penderita gangguan sistem kekebalan akibat terapi anti-kanker atau penyakit (misalnya leukemia, limfoma, mieloma multipel atau AIDS). Pada aspergillosis, di dalam hidung dan sinus terbentuk polip.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap polip. Pengobatannya berupa pembedahan sinus dan pemberian amfoterisin B intravena.

DIAGNOSA

Diganosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala, foto rontgen sinus dan hasil pemeriksaan fisik.
Untuk menentukan luas dan beratnya sinusitis, bisa dilakukan pemeriksaan CT scan.
Pada sinusitis maksilaris, dilakukan pemeriksaan rontgen gigi untuk mengetahui adanya abses gigi.

PENGOBATAN

Sinusitis Akut
Untuk sinusitis akut biasanya diberikan:
1. Dekongestan untuk mengurangi penyumbatan
2. Antibiotik untuk mengendalikan infeksi bakteri
3. Obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa nyeri.

Dekongestan dalam bentuk tetes hidung atau obat semprot hidung hanya boleh dipakai selama waktu yang terbatas (karena pemakaian jangka panjang bisa menyebabkan penyumbatan dan pembengkakan pada saluran hidung). Untuk mengurangi penyumbatan, pembengkakan dan peradangan bisa diberikan obat semprot hidung yang mengandung steroid.

Sinusitis Kronis
Diberikan antibiotik dan dekongestan. Untuk mengurangi peradangan
biasanya diberikan obat semprot hidung yang mengandung steroid. Jika penyakitnya berat, bisa diberikan steroid per-oral (melalui mulut).

Hal-hal berikut bisa dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman :

- Menghirup uap dari sebuah vaporizer atau semangkuk air panas
- Obat semprot hidung yang mengandung larutan garam
- Kompres hangat di daerah sinus yang terkena.

Jika tidak dapat diatasi dengan pengobatan tersebut, maka satu-satunya jalan untuk mengobati sinusitis kronis adalah pembedahan. Pada anak-anak, keadaannya seringkali membaik setelah dilakukan pengangkatan adenoid yang menyumbat saluran sinus ke hidung.

Pada penderita dewasa yang juga memiliki penyakit alergi kadang ditemukan polip pada hidungnya. Polip sebaiknya diangkat sehingga saluran udara terbuka dan gejala sinus berkurang. Teknik pembedahan yang sekarang ini banyak dilakukan adalah pembedahan sinus endoskopik fungsional.

Informasi dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter anda.
Bila anda memiliki masalah kesehatan, hubungilah dokter anda.

Tip2s Menghindari Alergi:

1. Beli pemanas (alat untuk menghilangkan kelembaban) karena debu,jamur, dan tungau senang bersarang di tempat-tempat yang lembab.
2. Pilihlah kain/pakaian bersih, termasuk juga penggunaan sprei bersih. Karena jauh lebih murah daripada membeli alat penyaring udara.
3. Temui ahlinya. Jika Anda mulai merasakan gejala-gejala alergi, khususnya alergi musiman, jangan malas untuk menemui dokter. Alergi yang muncul musiman memerlukan perawatan yang berbeda-beda.
4. Alergi berkaitan dengan daya tahan tubuh. Jadi bangun daya tahan tubuh Anda dengan berolahraga secara rutin.
5. Mulai saat ini, cobalah untuk menjalankan pola makan yang sehat. Sebisa mungkin hindari makanan yang mengandung pengawet.
6. Tingkatkan konsumsi vitamin C dan kalsium.
7. Langkah terakhir yang terbukti sangat ampuh, menjauhlah dari hal-hal yang bisa membuat Anda alergi! Apa pun itu.

Minggu, 20 Maret 2011

Origami Kasih Sayang -1-

Ku hirup dengan perlahan hembusan angin yang begitu menyejukkan. Ku buka mataku, hamparan perkebunan teh yang membentang, memenuhi seluruh sudut pandangku. Hmm.. akankah ku rasakan ini lagi? Kapan kah itu? Tanya yang terkadang sulit ku jawab dengan apa yang sedang ku jalani saat ini. Entahlah.. mungkin besok, mungkin nanti, yang terpenting saat ini ku masih bisa tersenyum, merasakan kedamaian, merasakan betapa Tuhan masih sangat menyayangiku. Sungguh sangat menyayangiku.
“Ini.. minumlah.. “
Suara itu mengagetkanku. Dia, datang dengan segelas teh manis hangat, kini duduk cukup jauh disampingku, mesti suara kami masih bisa saling terdengar satu sama lain. Teh manis hangat, minuman kegemaranku, apalagi disaat suasana cukup dingin dan berkabut, sungguh semakin membuat nyaman menikmati indahnya alam yang Tuhan ciptakan.
“Neng..”
“Ya..?”
Ku menoleh tak mengerti, sembari tersenyum..
“Neng seneng a ajak kesini?”
Hmm.. Ku balas dengan senyuman lebar dan mengangguk.
Ku kembali memandang alam sekitar. Saat ini, tidak ada lagi yang aku fikirkan selain merasakan betapa aku jarang untuk bersyukur, bersyukur atas diri ini yang masih bisa bernafas dengan baik, tanpa kekurangan oksigen sedikitpun, bersyukur merasakan kebahagiaan yang tiada terkira dengan hadirnya orang-orang di sekelilingku, yang selalu memberiku semangat, menjagaku, mengingatkanku, ooh, ku teringat keluargaku dan dia, yang kini duduk disampingku. Ku melihat senyumnya, balasan dari senyumanku. Itu sungguh sudah cukup untukku, untukku saat ini yang sudah tak berani bermimpi dan berharap apapun lagi untuk hidupku, selain mampu bersyukur dengan segala yang telah Tuhan tentukan untukku.
“Neng..”
“hmm..” ku kembali menoleh dan tersenyum. Dan ternyata, apa yang dia sodorkan untukku?
“Bersediakah neng menjadi istri aa?”
Ku tersentak, sebuah kotak putih, berisi cincin sederhana bermotif kupu-kupu yang begitu indah. Sangat terlihat indah dengan senyuman yang ia berikan dan keyakian kata-kata yang ia ungkapkan. Sungguh aku tertegun, tak mampu berkata apapun. Setelah semua yang sudah ia ketahui. Setelah semua tangisan yang sudah sering dia lihat. Setelah banyak keluhan yang sering ku ucapkan. Setelah setiap kelelahan yang tidak mampu ku obati sendiri dan ia selalu besedia membantuku. Semua itu, setelah semua itu. Sungguh ku tak menyangka ia masih berani dan mau untuk mungungkapkan ini semua. Mesti ku tahu, aku pun sangat menyayanginya, tapi tidak, tidak pernah bermimpi hingga seperti ini. Karena ku tahu dia lebih berhak dengan kebahagiaannya yang lain. Dengan kebahagiaan yang lebih utuh, lebih sempurna. Buakan denganku, bukan.
Ku terdiam cukup lama dan tetes airmataku tak mampu untuk ku bending lagi. Tanpa ku sadari, ku terbangun dari lamunankusaat ia memanggilku.
“Neng? Aa salah salah bicara ya? Aa nggak sepantasnya bilang ini ya ma neeng? Maaf..”
Ku tertegun dan terkaget mengatakan, hingga terucap “nggak..! ngga ada yang salah dari aa, neng yang semestinya memohon maaf ke aa, semua ngga kan jadi kayak gini kalau neng ngga kenal dan muali deket deket ma aa, maaf..”
Ku tertunduk dan sungguh bingung dengan apa yang tiba-tiba terjadi saat ini. Apa yang semestinya terucap, apa yang semestinya berlaku. Di balik rasa sayangku padanya, rasa yang teramat sayang hingga ku sendiri tidak menginginkan ia berada terus bersamaku, melihat aku yang semakin tidak mampu berbaut apapun, melihat aku yang terus berjuang dengan semua ini. Tapi, mungkinkah dia mengerti? Hm..
“A,, yakin? Setelah semua yang sudah a ketahui.. dengan semua yang sudah a hadapi..?”
Aku tertunduk, sungguh tidak berani menatap wajahnya. Ku tertunduk dan air mata terus menetes, karena aku bingung dan juga terharu..
“Tidak pernah a seyakin dan semantap ini, neng. Semua sudah coba a pertimbangkan dengan matang. Neng tahu sendiri berapa lama a menjaga ini semua?”
Kata-kata itu, sungguh semakin menyayat hatiku, semakin membuat aku bergelut dengan hati nuraniku. Benarkah aku harus menerimanya? Tidakkah aku begitu egois jika benar-benar menerimanya? Tidakkah begitu kejam jika aku menerimanya? Sungguh, ku bingung dengan semua ini..
“Tapi a, a lebih berhak berbagia dengan seseorang yang bisa menjaga a dengan sempurna. Bisa berbagia dengn keluarga yang utuh, mendengar suara anak kecil kelak, yang belari kesana kemari. Bermain degan riang. Bersama-sama berjuang demi keluarga. Semua itu, a berhak mendapatkan semua itu..dan..”
Seketika dia memotong..
“Adilkah a pada diri a sendiri, jika a menjalani hidup dengan seseorang yang bisa memberikan semua itu, tapi a tidak mencintainya? Tidak menyayanginya? Itukah rasa bahagia yang sesungguhnya? Sungguh bukan, bukan itu yang a cari,, bukan.. setiap manusia memiliki jodohnya tersendiri, Allah telah memilihkannya untuk setiap hamba-Nya. Niat menikah, tidak sebatas dan sesempit itu neng. Kebahagiaan jiwa tidak bisa terbayar dengan apapun tanpa keikhlasan dan kebesaran hati.”
Ku terdiam, sungguh aku semakin bingung harus berkata apa. Semua hal ini terasa begitu sesak di dadaku dan terasa menyudutkanku pada pilihan yang membingungkan. Hatiku berkata ku memang mencintainya, tapi terasa sangat sulit untukku menerima semua itu. Jika memang harus tetap menerimanya… apa yang terjadi padaku.. mengapa lidahku tiba-tiba kelu untuk berucap, Ya Rabb, pilihkan yang terbaik untukku. Ku masih terdiam.. hingga..
“Neng, haruskah a menghancurkan niat suci yang terpatri. Salahkah a mencintai seseorang yang hanya dengan senyumannya a bisa merasakan kebahagiaan itu. Yang hanya dengan celotehannya bisa membuat a merasakan kenyamanan? Salahkah a mencintai seseorang yang bisa selalu memberikan ketenangan untuk setiap kegundahan hati? Salahkah a mencintai seseorang yang begitu mencintai Tuhannya hingga ia selalu berusaha bersyukur untuk setiap kelelahan yang ia rasakan? Salahkah a mencintai seseorang yang selalu membuat a merasa beruntung karenanya? Salahkah akan semua itu? Salahkah a mencintainya katena hati ini yang memilih? Salahkah a mencintainya kerena kecantikan akhlaknya yang bergitu mempesona? Kebaikan hatinya yang selalu membuat hati ini iri untuk selalu mengenalinya lebih dalam dan membahagiakannya? Salahkah untuk semua itu? Salah kah?”
Ku menghela nafas panjang, dan tangisanku semakin terisak. Sungguh aku bingung dengan keadaan ini.
“Neng ngga yakin ma aa? Benar?”
Suaranya yang semakin merendah, serak dan aku tahu dia sedikit kecewa dengan lamanya aku menjawab, sikapku yang mengutarakan seakan-akan begitu aku ragu padanya.
“A, sunguuh neng menyayangi a dengan segala hal yang ada pada diri a. tidak pernah neng merasakan ini. Ini kala pertama niat suci itu muncul dan a orang pertama yang terpatri dalam hati ini untuk menjalani itu, hingga Tuhan mentakdirkan neng untuk merasakan semua ini. Sungguh neng sangat sedih dengan semua ini. Mengapa neng harus mencintai a dengan semua yang telah terjadi? Mengapa a yang terlalu baik harus bertemu dengan neng yang hanya mampu memberikan kesedihan dengan semua ini. A yang terlalu baik untuk neng.. sungguh terlalu baik. A yang begitu baik tidak sebanding dengan neng dan segala yang sedang neng alami saat ini. A berhak untuk lebih bahagia.. berhak lebih bahagia dari semua ini. Mesti dalam hati neng yanga paling dalam, sempat ada sedikit harapan, neng bisa menjalani hudup dengan a, selamanya, selamanya yang neng bisa. Neng inginkan semua itu.. sungguh neng sangat memimpikan hal itu. Dalam kesabaran.. tangisan.. doa.. senyuman.. kerinduan.. semua itu neng jaga dengan sebaik mungkin.. hingga saat ini.. tapi, ada sisi lain di hati neng yang tidak berkata iya dengan semua itu. Neng yang mencintai a, menyayangi a, karena begitu sayangnya, neng tidak mungkin menerima a untuk menjadi suami neng. Sungguh, neng merasa, teramat kejam neng untuk semua itu, neng sedih.. bingung.,. dan entah apa yang mesti neng lakukan..”
Ku berkata dengan terisak.. sungguh termat berat ku katakan semua itu.. ingin rasanya saat itu ku memeluk seseorang, untuk sekedar menjadi sandaranku dan mengusap kepalaku. Sungguh ku merindukan itu..
“Neng salah.. sungguh salah.. apa a salah juga ingin terus berusaha membuat satu hati terus tersenyum dan berbahagia dengan apa yang bisa a lakukan? Salah kah?”
Tanganku mengepal dengan sagat keras, sakit dikepalaku tiba-tiba menjadi. Ya Tuhan.. haruskah saat ini semua itu ku rasakan. Kepalaku serasa degitu diperas, sungguh sangat sakit hingga bagian perutku pun ikut berkontraksi. Pusing.. linglung.. kata-katanya yang terus menggumam tak jelas aku dengarkan lagi.. pemandangan kebun teh serasa menjadi buram. Badanku mulai lemas.. dan kepalan tanganku yang menahan sakit mulai semakin kencang dan… meneteslah darah dari hidungku.. aku lemas.. dan.. gelap.
***
Aku tidak tahu apa yang telah terjadi setelah itu. Disaat ku terbangun, ku sudah berada disuatu ruangan putih.. lampu yang terang menyapa mataku dan menjelaskan betapa ku begitu lemas dan tak tahu berada dimana. Suara ibu, ku tahu itu suara ibu, dia mengusap kepala dan mengucapkan puji syukur karena aku telah terbngun.
“Teteh dimana, bu?”
“Di rumah sakit, sayang.. tadi teteh pingsan. A Bima langsung bawa teteh ke rumah sakit dengan ambulance. Apa yang kerasa sekarang? Masih pusing?”
Ibu berusaha tersenyum dan matanya yang begitu merah, seperti yang sudah menangis.. hmm ku berusaha membalas senyumannya mesti hatiku sakit melihat ibu nampak seperti itu..
Ku melihat ke sekeliling, tak ada siapapun, namun barang begitu banyak. Tas yang berisi baju dan makanan-makanan yang terletak di atas meja. Dan ku menemukan tas dia, dia masih ada disini, tapi dimana dia?
“oh ia, a Bima lagi shalat ashar dulu, entar juga kesini..” ibu berkata tiba-tiba, mungkin melihat ku menatap kea rah tas aa.
Tangan kananku yang bertemu dengan jarum, sungguh terasa pegal dan tidak mampu ku gerakkan sesukaku. Badanku terasa remuk, pegal luar biasa yang kurasa, dan mataku.. perih.. perih karena mungkin baru berhenti dari deraian air mataku sebelumnya.
Bayangan dari jendela menjawab rasa rinduku, akhirnya dia datang. Membuka pintu dan langsung menatapku. Dia menatapku sejenak. Aku tertunduk, sungguh merasa bersalah dan malu. Entah mengapa, apa yang sebenarnya aku rasakan sat ini, ku tak mengerti. Ia masuk dan menyapa ibu. Membawakan sebuah minuman segar untuk ibu dan mebawakan kue blackforest kesukaanku. Memberikannya pada ibu dan ibu menyodorkannya padaku.
“Mau sayang?”
“Nanti saja..” ku tersenyum dan memberanikan diri untuk menatap aa.
Dia melihatku dan tiba-tiba tersenyum. Sangat manis. Ku rasakan ketenangan itu, ketenangan yang tiba2 muncul dan menghilangkan keresahanku akan dirinya.
“Dah bangun dari tadi bu?”
“Oh.. belum lama ko.. 10 menit sebelum a bima datang nampaknya.”
“Oo.. gimana sekarang? Apa yang kerasa?”
Dia bertanya padaku sembari tersenyum, ku tak mampu banyak berkata, hanya tersenyum.. dan tersenyum,.. menyimpan kesedihan yang masih ku rasa sebenarnya. Kegalauan yang hadir dalam hatiku.,. ku belum menjawab tawarannya untuk menikah.. hm..
“Ibu mau shalat ashar dulu atuh y? Nitip dulu y a sebentar.”
“oh iya bu..”
Ia menggangguk dengan sopan dan melihat ibu menghilang di balik pintu, kulihat perubahan wajahnya.
“Makan y kue’y?”
Dia memotong sedikit kue itu dan menyuapkannya untukku.
“ayo…” dia menyodorkan sesendok potongan kue kecil ke mulutlku..
Ku membuka mulutku perlahan dan memakannya..
“Neng.. maafin a y..”
Sembari terus menyuapi ku.. dia berkata..
“Maafin a yang mungkin mengejutkan neng dan lancang meminta neng untuk menerima tawaran a untuk menikahi neng. Mungkin a mang ngga selayaknya seperti itu. Mungkin a mang ngga pantas untuk seorang neng yang ….”
Ku lamgsung berkata, “cukup..”
Hatiku kalut., sungguh kalut. Kenapa tiba2 ku merasakan kesedihan yang teramat dalam. Tidak mampu ku tahan lagi. Sangat sedih dan teriris rasanya dia mengatakan itu semua. Semudah itukah ia merubah fikirannya? Semudah itu kah ia menyerah dan tidak mau terus memperjuangkannya? Semudah itukah? Semuadah itukah?
Aku tak mampu berkata, ku menangis kembali. Dan itu, hanya itu yang bisa aku lakukan.
“A, pergilah.. jangan menginap untuk malam ini. Tapi tinggal cincin itu disini.. besok pagi, datanglah kembali.. dan insyaAllah, besok akan neng utarakan jawaban neng apa. Terimakasih untuk semua ini. Terimasih..”
Dadaku terasa sesak, menahan rasa yang ingin sekali ku utarakan. Sungguh aku ingin menangis sejadi-jadinya saat ini. Di hadapannya dan mengatakan, ku sangat mencintaimu, lebih dari apa yang ia fikirkan. dan keinginan bersama, tidak pernah hilang dalam benakku. Selamanya, tapi, mengapa ia semudah itu mengatakan untuk menyerah..? pergilah sejenak. Biarkan aku sendiri..
Dia pun pergi, pamitan setelah ibu datang kembali, dan cincin itu, akan menjawab semuanya, esok hari.. esok hari..

Bersambung>>>>>>>>>>> ^.^v

Edumedia, GS11
Sabtu, 05 maret 2011
00.09 WIB

Sobat, penasaran ngga? Hhe ini hanya cerita fiksi belaka. Maaf kalo ada kesamaan cerita atau nama, ^-^v
Makasih dah mau baca, mohon untuk di koreksi y.. apa aja yang mesti di kurangi atau di tambah, lagi belajar nulis.. semoga ada hikmah dan manfaatnya, amiin.. ditunggu ya.. ^_^