Rabu, 17 Maret 2010

Nafsu Syetan vs Keimanan, mana yang kau unggulkan?

Bismillah...
Disaat seorang suami begitu terpojokkan,
Disaat tak ada seseorang pun yang percaya pada dirinya,
Diasaat sebuah kebenaran tak mampu nampak oleh mata telanjang,
Siapakah yang selayaknya berada disampingnya untuk selalu mendukungnya?
Sipakah selayaknya yang berada di sampingnya untuk memberikan kepercayaan sepenuhnya?
Ialah, istri tercinta..
Yang selama ini menemani, yang selama ini manjadi seseorang yang begitu dekat dengannya,
Yang sepatutnya tak ada hal yang disembunyikan dari keduanya,
Yang sepatutnya selalu menjadi tempat berbagi dikala suka dan duka,
Yang sepatutnya menjadi tempat bersandar setelah Allah, Rab semesta alam,

Teringat akan kisah sang Baginda Rasul SAW,
Yang disaat wahyu pertama menghampirinya,
Dalam keraguan dan kebimbangan hati,
Dalam kegoncangan jiwa, dalam kedinginan raga,
Ialah Khadijah, istri yang shalihah,
Yang menenangkannya dan tak henti memberikan semangat bahwa Rasul ialah pilihan Allah,
Ialah seorang yang beruntung dan menjadi seseorang yang begitu mulia disisi Tuhannya,

Teringat seorang sahabat perempuan Rasul, dimana saat anak kesayangan meninggal dunia,
Dan suami pulang, ia menyambut suaminya dengan senyuman tulus,
Menemani sang suami dan melayaninya hingga lupa akan semua kelelahannya,
Diasaat semua tenang, sang istri mulai bercerita akan kepergiann anaknya,
Saling merelakan dan meyakinkan bahwa itulah skenario Allah yang harus dilewatinya,

Hm… dan tak lama, beberapa waktu yang lalu ku melihat,
Sebuah karya cipta manusia yang sarat dengan hikmah,
Berisikan tentang…
Kisah seorang suami yang terkena fitnah yang teramat keji dan menghancurkan kehormatannya,
Tak ada yang percaya dan mampu memberinya semangat untuk terus berjuang,
Selain, sang istri yang rela mendukungnya dan berani berjuang bersama suaminya hingga meja pengadilan, mencari barang bukti dengan begitu payahnya,
Hingga berhasil menguakkan kebenaran dengn mulutnya sendiri, dengan tangannya sendiri,
Walau diawali dengan rasa cemburu yang begitu menggebu,
Namun dengan keimanan, ia mampu menguasai nafsunya dan memperjuangkan kebenaran suaminya…

Sungguh, hidup ini penuh dengan kerahasiaan,
Penuh dengan hal yang tak terduga,
Kita tak perrnah tahu apa yang akan terjadi dengan diri kita,
Besok, satu bulan kemudian, satu tahun kemudian, puluhan tahun mendatang mungkin,
Entahlah, apa kita masih diberi kesempatan oleh-Nya untuk terus berjuang dalam menyempurnakan ibadah?
Membayangkan jika kita berada dalam posisi mereka,
Mungkinkah kita mendahulukan nafsu atau kebenaran?
Mungkinkah kita mampu menerima dengan keikhlasan segala yang Allah tuliskan untuk kita?
Akankah wanita-wanita muslimah mampu menjadi seorang wanita terhormat yang menjaga kepercayaan dan kehormatan suaminya?
Akankah wanita-wanita muslimah mampu menjadi istri yang begitu taat dalam kebaikaan pada suaminya?
Akankah pria-pria muslim mampu menjadi seorang imam yang menjaga kehormatan istrinya dan menjaga kepercayaan istrinya?
Akankah pria-pria muslim mampu menjadi pemimpin keluaraga yang mengajak segenap anggota keluarga untuk bersama-sama membangaun sebuah rumah indah di syurga?
Sungguh, tiada tempat berlindung selain hanya pada-Nya..

Jika mentafakuri segala kehidupan yang kita jalani saat ini,
Tak ada yang tak mungkin ketika Allah menggariskan semua hal itu harus terjadi,
Oleh karenanya sahabat, bersiaplah untuk segala hal di esok hari,
Kuatkan keyakinana kita pada Allah,
Sungguh Allah Yang Maha Memberi Pertolonbgan dan Maha Memberi Kekuatan,
Kembalilah hanya pada-Nya,
Kita tak mampu melakukan apapun tanpa-Nya…tak mampu…sedikitpun tak mampu,

Semoga kita terhindar dari kesombongan hidup dan kehinaan hidup,
Betapa takaburnya seorang hamba disaat ia merasa mampu menyelesaikan suatu masalah dengan kemampuannya sendiri,
Ia lupa akan Maha Pemberi Solusi yang barang tentu tak akan terjadi tanpa Ia yang menghendaki,
Betapa takaburnya seorang hamba, yang menangis putus asa menghadapi hidupnya,
Merasa tak ada tempat berpijak lagi, merasa begitu lemah dan tak mampu melakukan apapun, Merasa dunia ini akan runtuh menimpanya dan tak ingat akan apapun selain kelemahan dirinya, Padahal selalu ada Allah Yang Maha Berkuasa atas segala hal yang ada di dunia ini,
Teruslah dekali Allah, sahabat…
Maka kau akan rasakan niknat hidup dalam kasih sayang-Nya,
Kau akan sadari betapa ia tak pernah melupakan kita, walau sedetik saja,
Tak pernah… walau hanya memberikan karunia pada kita untuk merasakan nikmatnya mampu mengedipkan mata…
Semoga Allah merahmati kita semua.. amin..

Selamat berjuang dan berpetualang sahabat… ganbatte! ^^
Wallahu’alam…