Minggu, 23 September 2012

Terima Kasih Allah ^-^


Tersadar didalam sepiku
Setelah jauh melangkah
Cahaya kasih-Mu menuntunku
Kembali dalam dekap tangan-Mu
Terima kasih Allah untuk segalanya
Kau berikan lagi kesempatan itu
Tak akan terulang lagi
Semuaaa kesalahanku yang pernah menyakiti-Mu

Tanpa-Mu tiada berarti
Tak mampu lagi berdiri
Cahaya kasih-Mu menuntunku
Kembali dalam dekapan tangan-Mu

Terima kasih Allah untuk segalanya
Kau berikan lagi kesempatan itu
Tak akan terulang lagi
Semuaaa kesalahanku yang pernah menyakiti-Mu
ouuwwww…
ouuwwww…

Terima kasih Allah untuk segalanya
Kau berikan lagi kesempatan itu
Tak akan terulang lagi
Semuaaa kesalahanku oouuwww
Kesalahanku yang pernah menyakiti-Mu

#Lagi suka bgt ma lagu ini... maaf, kalo liriknya ada yang diedit.. :D

Jumat, 21 September 2012

Butiran Debu?? hhe

Lagu Butiran Debu yang lagi hits bgt sekarang, di denger2, lebay jg y... :D
jadi iseng nih, liriknya di edit2 dan dijadiin puisi.. hhe
#maaf y.. ini iseng doang... ^^v

Aku terjatuh dan selalu mampu untuk bangkit kembali
Aku tak pernah tenggelam dalam luka,
tetapi lukalah yang membuatku lebih kuat lagi
Aku tak pernah tersesat dan tahu kemana aku harus pulang,
karena tempat kembali yang terbaik adalah Allah,
Yang Maha Sempurna, yang membuatku semakin yakin,
Aku tanpa-Mu, butiran debu...

:D

Minggu, 16 September 2012

Jangan Salah Faham Dulu y... :)

Sering kali pertengkaran terjadi karena adanya kesalahfahaman. Kecurigaan dan tuduhan yang tercipta secara sepihak, tidak adanya kesempatan untuk lawan bicara dalam menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Mana bisa kita meyelesaikan masalah kalau kayak gitu? right? hehe

Tiba-tiba memutuskan suatu keputusan secara sepihak, menuntut dan terus menyalahkan. Disaat yang tersudut merasa tertekan dan tidak mampu untuk bersabar, maka emosi lah yang keluar. Jika api dilawan dengan api... hwuaah... api semakin besarlah.. heu

Disaat amarah dari lawan bicara kita mulai menyala, diamlah kita sejenak. Dengarkan semua tentang apa yang ingin dia sampaikan, berlapang hatilah untuk banyak mendengarkan dan bersabar. Meski amarahnya terus membludak, berusahalah untuk tenang, tenang, dan tenang dalam menyimak. hhe

Jika ia sudah merasa cukup dalam berbicara, mintalah padanya dengan baik-baik untuk anda memulai berbicara, pelan, tenang, tanda menyudutkan atau menyalahkan siapapun. Cari titik permasalahn yang sebenarnya, kemudian cari solusi itu bersama. Apa yang sebenarnya harus dipahami bersama dan di selesaikan bersama.

Memang tidak mudah, tetapi, itulah jalan agar semua bisa semakin membaik dan semakin jelas. Jika emosi dilawan dengan emosi, maka hanya kesalahpahaman yang terus menerus muncul. Saling egois dan menjelekkan, akhirnya, tidak ada lagi rasa saling menghargai, tidak lagi saling mempercayai dan masalah-masalah baru yang tidak semestinya ada, menjadi bermunculan. yaaa... bisa ditebak apa yang akan terjadi?

So.. mulai sekarang.. cari dulu permasalahan yang sebenarnya, sebelum menentukan sendiri orang lain salah atau tidak. Jangan hanya pakai emosimu yo teman. hhe Mari belajar mendengarkan lebih banyak, daripada berbicara. Seperti seorang pepatah berkata, jika banyak berbicara itu memang lebih baik daripada banyak mendengarkan, maka mungkin Tuhan akan menciptakan dua bibir dan satu telinga, bukan sebaliknya. hhe begitulah kurang lebih..

be patient, be wise.. B-) ;-D